SSCP dari Uni Eropa dan ChildFund Resmi Ditutup, Sukses Beri Dampak bagi 350.000 Orang di Lampung
Gerakan membangun perdamaian lewat komunitas anak muda bernama Social Cohesion Strengthening Project atau Proyek Penguatan Kohesi Sosial (SSCP) resmi ditutup pada 23-24 Mei 2025 melalui serangkaian acara di Bandar Lampung dan Lampung Selatan.
Selama 30 bulan pelaksanaannya (2023–2025), proyek yang didanai Uni Eropa ini berhasil menjangkau lebih dari 3.870 individu dan 23 organisasi pemuda serta jejaringnya, dengan dampak tidak langsung mencapai sekitar 350.000 orang.
Proyek ini diimplementasikan oleh konsorsium nasional dan lokal yang dipimpin ChildFund International di Indonesia, dengan Yayasan Pembinaan Sosial Katolik sebagai mitra pelaksana di Lampung.
SSCP hadir untuk mendukung organisasi masyarakat sipil (CSO) yang dipimpin pemuda dalam membangun perdamaian di Lampung dan Liquiçá melalui pendekatan berbasis budaya.
Proyek ini menciptakan ruang kolaborasi antara pemuda, institusi pendidikan, dan komunitas lokal untuk mengadaptasi nilai-nilai budaya seperti Piil Pesenggiri di Lampung sebagai alat memperkuat ikatan sosial dan mencegah konflik.
Baca Juga: Indonesia–Prancis Luncurkan Kemitraan Strategis Kebudayaan di Candi Borobudur
“Kami senang menyaksikan kaum muda bergerak menjadi pelopor perdamaian di tengah kondisi sosial dan tantangannya. SSCP menunjukkan bahwa kita memberi ruang dan kepercayaan kepada pemuda, mereka bisa menciptakan perubahan nyata. Kami berharap inisiatif ini dapat memberi pengaruh yang luas, tidak hanya di Lampung Selatan, dan menjadi model kolaborasi lintas aktor untuk konteks lain,” ungkap Stephane Mechati, Minister Counsellor, Deputy Head of Mission European Union Delegation to Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, SSCP berfokus pada tiga pilar utama, yaitu pendidikan perdamaian, penguatan narasi budaya oleh pemuda, serta dialog lintas generasi.
“Program ini menitikberatkan kepada tiga hal, yaitu pendidikan perdamaian, penguatan narasi budaya oleh pemuda, serta dialog komunitas lintas generasi guna mendorong kesatuan sosial yang berkelanjutan,” ujar Husnul Maad, Country Director ChildFund International di Indonesia dalam sambutannya.
Modul pendidikan perdamaian SSCP berhasil diperluas dari 10 sekolah menjadi 166 sekolah di Lampung Selatan, dengan dukungan penuh Dinas Pendidikan.
Empat institusi pemerintah daerah lainnya bahkan telah menyatakan minat untuk mereplikasi modul ini. Selain itu, proyek ini turut berkontribusi dalam penyusunan SOP dan rancangan Peraturan Gubernur untuk memperkuat kebijakan pencegahan konflik.
Baca Juga: Wamen Ekraf Sebut Film Gowok Bisa Jadi Media Efektif Sampaikan Pesan Sosial Budaya
Tercatat 402 peserta dari kalangan pemuda, guru, dan pemerintah telah mengikuti pelatihan resolusi konflik berbasis budaya. Proyek ini juga melibatkan 440 pemimpin adat dan agama dalam menyusun strategi integrasi budaya, serta 259 pejabat pemerintah dalam diskusi pencegahan kekerasan.
Enam CSO pemuda berhasil mengadaptasi pendekatan tradisional dengan prinsip inklusivitas, termasuk mendorong peran aktif perempuan dalam pembangunan desa.
Meski SSCP telah berakhir, upaya membangun perdamaian akan terus berlanjut melalui kolaborasi berbagai pihak yang telah terbentuk.
"Beberapa inisiatif yang lahir dari SSCP akan terus berlanjut melalui dukungan komunitas dan kemitraan lokal. SSCP telah memberi panduan praktik baik dan rekomendasi kebijakan yang telah diserahkan kepada pemangku kebijakan di Provinsi Lampung,” ujar ungkap RD. Agustinus Sunarto Yoga Pamungkas, pimpinan Yayasan Pembinaan Sosial Katolik, mitra implementasi di Lampung.
(责任编辑:热点)
- ·Peringatan Dini BMKG di Akhir Tahun 2024 Hingga Awal Tahun 2025: Fenomena La Nina Datang!
- ·Bali Jadi Destinasi Paling Banyak Dicari Turis AS di Google
- ·Batasi Konsumsinya, Ini Daftar Sayuran Tinggi Gula
- ·Yuk Tengok Konsep Pernikahan Putri Jokowi Kahiyang Ayu
- ·3 Langkah yang Harus Dilakukan saat Didiagnosis Kanker
- ·5 Kebiasaan Pagi Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan
- ·Rupiah Sulit Tembus ke Level Rp15,000, BI Ungkap Biang Keroknya!
- ·Kejagung Tetapkan 3 Tersangka Perintangan Penyidikan Perkara di PN Jakarta Pusat
- ·Mengenal Anggur Shine Muscat, Buah Premium asal Jepang
- ·Mengenal Brain Rot, Dampak Kecanduan Konten Receh di Medsos
- ·Ingin Lolos SNBP 2025? Hindari 5 Jurusan Kuliah di ITB yang Paling Diminati, Cek Daftarnya
- ·DPRD Kabupaten Bekasi Akan Tindak Pengembang Perusak Lingkungan
- ·Mengenal Brain Rot, Dampak Kecanduan Konten Receh di Medsos
- ·Burung Masuk Pesawat, Terbang Keliling Kabin Kejutkan Penumpang
- ·Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Demensia dan Alzheimer
- ·Menteri PPPA: Banyak Orang Tua Tak Sadar Anaknya Korban Bullying
- ·Partai Golkar Beri Isyarat Dukung Dua Periode Pemerintahan Prabowo Subianto
- ·Studi Temukan 34 Persen Remaja Jakarta Punya Gejala Masalah Mental
- ·Tak Soal Proyek Monas Distop, Gerindra Bilang: Gampang, Anies Tinggal Kirim Surat
- ·Negara Ini Punya Penerbangan Terpendek, Terbang Cuma Butuh 5 Menit